ATOM
DAN MOLEKUL DALAM
KIMIA ORGANIK
Kimia organik adalah
cabang kimia yang melibatkan studi tentang struktur, komposisi, dan sintesis
senyawa yang mengandung karbon. Dalam memahami bentuk kimia, penting untuk
dicatat bahwa semua molekul organik tidak hanya mencakup karbon, tetapi juga
hidrogen.
Atom adalah satuan
dasar materi yang terdiri dari inti atom yang dikelilingi oleh awan elektron
yang bermuatan negatif. Inti atom mengandung campuran proton yang bermuatan
positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang
tidak memiliki neutron).
Banyak partikel
terkecil dari suatu zat dialam yang bukan atom, melainkan gabungan dari dua
atau lebih atom unsur, baik dari unsur yang sama maupun berbeda. Gabungan dua
atom atau lebih yang berasal dari unsur yang sama atau berbeda disebut molekul.
Jika atomnya berasal dari unsur yang sama, maka molekul tersebut disebut
molekul unsur. Jika suatu molekul tersusun atas dua atau lebih atom dari unsur
yang berbeda, maka molekul tersebut disebut molekul senyawa.
A. STRUKTUR ELEKTRON DARI ATOM
Unsur yang paling
penting bagi ahli kimia organik adalah karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.
Keempat unsur ini ada di kedua periode pertama dari susunan berkala dan
elektronnya terdapat dalam dua kulit elektron yang terdekat di inti. Alhasil,
pembahasan mengenai struktur elektron dari atom akan dipusatkan terutama pada
unsur-unsur dengan elektron yang hanya ada dalam dua kulit elektron ini.
Setiap kulit elektron
berhubungan dengan sejumlah energi tertentu. Elektron yang dekt ke inti lebih
tertarik oleh proton dalam inti daripada elektron yang lebih jauh
kedudukan-nya. Karena itu, semakin dekat elektron terdapat ke inti, semakin
rendah energinya dan elektron ini sukar berpindah dalam reaksi kimia.
·
Orbital
Atom
Posisi relatif sebuah
elektron terhadap inti atom sulit ditentukan, dapat digambarkan posisi yang
paling mungkin dengan teori kuantum. Tiap kulit elektron suatu atom dibagi
menjadi orbital atom (atomic orbital).
Orbital atom adalah
bagian dari ruang dimana kebolehjadian ditemukannya sebuah elektron dengan
kadar, energi yang khas adalah tinggi (90-95%). Rapat elektron (electron
density) menggambarkan kebolehjadian ditemukannya elektron pada titik tertentu.
Rapat elektron dalam orbital 1s dan 2s sebagai fungsi jarak dari inti
·
Pengisian
Orbital
Elektron mempunyai
spin, yang dapat berputar menurut arah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam
(+1/2 dan -1/2). Spin dari partikel bermuatan menimbulkan medan magnet kecil
atau moment magnet, dan dua elekron dengan spin berlawanan mempunyai momen magnet berlawanan. Suatu
pemberian mengenai struktur elektron dari unsur disebut konfigurasi elektron.
Tolakan antara muatan negatif dari dua elektrondengan spin berlawanan dikurangi
oleh medan magnet yang berlawanan, yang memungkinkan dua elektron demikian
untuk saling berpasangan dalam orbital. Dengan alasan ini setiap orbital dapat
mempunyai maksimum dua elektron, tetapi elektron-elektron tersebut harus
berlawanan spin.
B. JARI JARI ATOM DAN
KEELEKTRONEGATIFAN
Jari-jari atom adalah jarak dari pusat inti ke elektron paling luar.
Jari-jari atom ditentukan dengan mengukur panjang ikatan (jarak antara inti)
dalam senyawa. Jari-jari atom berubah-ubah bergantung pada besarnya tarikan
antara inti dan elektronnya. Makin besar tarikan, makin kecil jari-jari
atomnya.
Faktor yang paling
penting adalah jumlah proton dalam inti dan jumlah kulit yang mengandung
elektron. Bila kita bergerak dari atas kebawah dalam satu golongan dari susunan
berkala maka jumlah kulit elektron bertambah dan karenanya jari-jari atom
bertambah juga. Inti dengan jumlah proton yang lebih besar mempunyai tarikan
yang lebih besar terhadap elektron-elektronnya, termasuk elektron paling luar.
Pada setiap tahap, inti mempunyai tarikan untuk elektron yang lebih besar dari
jari-jari atom berkurang.
Keelektronegatifan
adalah ukurn kemampuan atom untuk menarik elektron luarnya, atau elektron
valensi. Karena elektron luar dari atom yang digunakan untuk ikatan, maka
keelektronegatifan berguna dalam meramalkan dan menerangkan kereaktifan kimia.
Seperti jari-jari atom,
keelektronegatifan dipengaruhi oleh jumlah proton dalam inti dan jumlah kuliat
yang mengandung elektron. Makin besar jumlah proton berarti makn besar muatan
inti positif , dan dengan demikian tarikan untuk elektron ikatan bertambah.
Karena keelektronegatifan bertambah dari kiri kekanan untuk periode tertentu
dari susunan berkala.
Tarikan antara partikel
yang berlawanan muatan bertambah dengan berkurangnya jari-jari antara partikel.
Skala pauling adalah
skala numerik dari keelektronegatifan. Skala ini diturunkan dari perhitungn
energi ikatan untuk berbagai unsur yang terikat oleh ikatan kovalen. Dalam
skala pauling, flour, unsur yang paling elektronegatif mempunyai nilai
keelektronegatifan 4. Litium keelektronegatifannya rendah, mempunyai nilai 1.
Suatu unsur dengan keelektronegatifan yang sangat rendah kadang-kadang disebut
unsur elektropositif.
C.
ENERGI
DISOSIASI
Bila atom saling
terikat membentuk molekul ,energy dilepasakan (biasanya sebagai kalor atau
cahaya) jadi untuk molekul zat terdisosiasi menjadi atom-atomnya harus
diberikan energy.
Ada dua cara agar
ikatan dapat terdisosiasi . satu cara adalah pemaksapisahan hetetoritik( heterilytic
cleavage) (yunani ,hetero,berbeda ) dalam mana kedua elektron ikatan
dipertahankan pada satu atom. Energy disosiasi ikatan memungkinkan ahli kimia
untuk menghitung kesetabilan relative dari senyawa yang meramalkan (samapai
taraf tertentu) sebab-sebab reaksi kimia .
Misalnya satu reaksi
yang akan dibahas kemudian dalam teks ini adalah khlorinasi metana CH4
CH4 +Cl2 −−−−→ CH3Cl +HCl
Eksoterm ( melepaskan energy )
Endoterm (menyerap energy)
D.
KONSEP
ASAM DAN BASA DALAM KIMIA ORGANIK
·
Asam
kuat dan Basa lemah
Asam kuat adalah asam
ya g pada dasarnya mengalami ionisasi sempurna dalam air. Asam kuat yang
representatif adalah HCl, HNO3, dan H2SO4. Ionisasi dari asam-asam kuat ini
adalah reaksi asam-basa yang khas. Asam HCl misalnya : memberikan proton kepada
basa (H2O). Kesetimbangan terletak jauh kekanan (ionisasi sempurna dari HCl)
karena H2O merupakan bassa lebih kuat dari Cl¯ dan HCl merupakan asam lebih
kuat dari pada H3O+.
Asam lemah sebaliknya
hanya terionisasi sebagian dalam air. Asam karbonat adalah asam anorganik lemah
yang khas. Kesetimbangan letaknya jauh kekiri karena H3O+ adalah asam yang
lebih kuat dari HCO3¯ adalah basa yang lebih kuat. Juga diingat bahwa basa
digolongkan sebagai kuat (seperti OH¯) atau lemah (NH3) bergantung pada
afnitasnya terhadap proton.
·
Asam
dan Basa konjugat
Konsep asam dan basa
konjugat berguna untuk pembandingan
keasaman dan kebasaan. Basa konjugat dari asam adalah ion atau molekul yang
dihasilkan setelah kehilangan H+ dari asamnya. Misalnya, ion klorida adalah
basa konjugat dari HCl.Asam konjugat dari NH3adalah NH4+.
Dilain pihak, bila asam
lemah atau sangat lemah basa konjugatnya adalah sedang kuatnya atau kuat,
bergantung pada afnitas basa konjugat untuk H+. Jadi, bila kekuatan asam dari
deret senyawa bertambah, kekuatan basa dari konjugat nya berkurang.
·
Asam
dan Basa lewis
Asam lewis adalah zat
yang dapat menerima sepasang elektron. Setiap spesies dengan atom yang
kekurangan elektron dapat berfungsi sebagai asam lewis , misalnya H+ adalah
asam lewis. Kebanyakan asam lewis selain H+ yang dijumpai dalam buku ini adalah
garam logam anhidrat (misalnya ZNCl2, FeCl3, dan AlBr3).
Basa lewis adalah zat
yang dapat memberikan sepasang elektron. Contoh dari basa lewis adalah NH3 dan
OH¯. Masing-masing mempunyai sepasang elektron valensi yang menyendiri yang
dapat disumbangkan ke H+atau sesuatu asam lewis lainnya.
·
Tetapan
keasaman
Suatu reaksi kimia
mempunyai tetapan kesetimbangan K yang
menggambarkan seberapa jauh reaksi berlangsung sampai berkesudahan. Untuk
ionisasi dari suatu asam dalam air, tetapan ini disebut tetapan keasaman Ka.
Tetapan kesetimbangan ditentukan oleh persamaan umum berikut ini, dengan nilai
konsentrasi yang diberikan dalam kemolaran, M.
·
Tetapan
kebasaan
Reaksi reversibel dari
basa lemah dengan air, seperti reaksi dari asam lemah dengan air menghasilkan
konsentrasi ion yang kecil, tetai tetap pada kesetimbangan. Tetapan kebasaan Kb
adalah tetapan setimbang untuk reaksi ini. Seperti dalam hal Ka, nilai [H2O]
tercakup dalam Kb dalam ungkapan kesetimbangan.
Kenapa dalam blog anda tidak disertakan materi tentang panjang ikatan dan sudut ikatan?
BalasHapusTolong berikan ringkasan senyawa dari asam basa kuat lemah agar lebih lengkap
BalasHapusmenurut saya blog anda kurang memberi contoh sehingga membuat pembaca kurang bisa memahami tentang materi atom dan molekul kimia organik. terimakasih
BalasHapuspostingan anda menurut saya sudah cukup baik tetapi lebih bagus jika anda menyertai nya dengan gambar
BalasHapusterimakasih